Teori
klasik dalam sosiologi dimaknai sebagai teori yang mengawali munculnya berbagai
studi kemasyarakatan (sosiologi), kemudian teori ini juga menjadi dasar bagi
munculnya teori-teori yang lahir sesudahnya. Kajian mengenai sosiologi
sebenarnya telah dimulai sejak abad ke-14, diawali dengan pemikiran Ibnu
Khaldun (lahir tahun 1332). Meskipun Khaldun tidak menyebut pemikirannya adalah
pemikiran yang sosiologis, namun sebenarnya pemikirannya sangat sosiologis. Ia
tidak memakai terminologi sosiologi, namun ia banyak menggunakan konsep-konsep
dalam sosiologi, seperti konsep masyarakat dan solidaritas sosial.
Pemikiran Khaldun juga dikenal dalam disiplin ilmu politik, agama, sejarah dan
filsafat.
Studi
perubahan sosial dalam sosiologi dapat dikategorikan ke dalam kajian
makrososiologi dan mikrosoisologi. Makrosoisologi merupakan sosiologi yang
mempelajari pola-pola sosial berskala besar terutama dalam pengertian
komparatif dan historis, misalnya antara masyarakat tertentu, atau antara
bangsa tertentu. Pokok kajian makrososiologi banyak memusatkan perhatian pada
aspek sistem sosial, bagaimana sistem sosial bekerja. Mikrososiologi lebih
memberikan perhatian pada perilaku sosial dalam kelompok dan latar sosial
masyarakat tertentu. Fokus kajiannya lebih banyak pada interaksi sosial,
terutama interaksi secara tatap muka. Definisi tersebut menyiratkan bahwa studi
mengenai perubahan sosial dapat dikategorikan pada dua kategori tersebut,
sehingga dapat dikatakan bahwa studi perubahan sosial memiliki dua dimensi,
meliputi makrososiologi maupun mikrososiologi.
Studi
mengenai perubahan sosial mengalami perkembangan yang sangat pesat pada abad
ke-20, seiring terjadinya Revolusi Industri di Inggris. Banyak teoritikus yang
memusatkan perhatiannya mengenai perubahan sosial yang muncul akibat terjadinya
revolusi tersebut. Revolusi Industri telah mengubah masyarakat dari yang semula
bergantung pada kondisi alam, yang dikenal dengan masyarakat agraris atau
masyarakat praindustri, berubah menjadi masyarakat yang bergantung pada kecanggihan
teknologi, disebut masyarakat industri. Banyak perubahan yang terjadi akibat
perubahan tipe masyarakat ini. Tokoh-tokoh yang memfokuskan pada gejala sosial
ini di antaranya adalah Comte, Durkheim, Spencer, Marx, Weber, Parsons serta
Tonnies. Pemikiran mereka banyak menjadi bahan kajian yang kemudian memunculkan
berbagai kajian mengenai gejala perubahan sosial di abad selanjutnya.
Secara
makro, studi mengenai perubahan sosial dapat diklasifikasikan menjadi empat
kelompok pemikiran, yaitu kelompok teori yang dikategorikan dalam teori
evolusi, teori siklus, teori fungsional, dan teori konflik. Teori
evolusi. Teori ini berpendapat bahwa perubahan sosial memiliki arah
yang tetap yang dilalui oleh semua kelompok masyarakat. Setiap masyarakat
melewati urutan yang sama dan bermula dari tahap perkembangan awal menuju ke
tahap perkembangan terakhir. Ketika tahap terakhir telah tercapai, maka
perkembangan masyarakat juga akan berakhir (Horton dan Hunt, 1992). Teoritikus
yang termasuk kelompok teori ini adalah Comte, Spencer, serta Marx.
Teori siklus. Teori ini melihat bahwa ada sejumlah tahap yang harus
dilalui setiap masyarakat, namun mereka berpandangan bahwa proses peralihan
tersebut bukanlah akhir dari proses perubahan yang sempurna. Akan tetapi,
proses peralihan tersebut akan kembali ke tahap semula untuk kembali mengalami
peralihan (Horton dan Hunt, 1992). Teori siklus yang akan dijelaskan dalam bab
ini adalah teori yang dikemukakan Khaldun.
Teori
fungsional. Teori fungsional
memiliki asumsi utama yaitu melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang di
dalamnya terdapat subsistem. Teori ini mengambil analogi masyarakat sebagai
sebuah sistem organik (makhluk hidup), sebagai contoh adalah organisme manusia.
Manusia merupakan sebuah sistem biologis yang terdiri atas sub-subsistem; di
dalamnya ada tangan, kaki, jantung, mata, hidung dan sebagainya. Keseluruhan
bagian tersebut harus berfungsi dengan baik sesuai tugas dan perannya
masing-masing. Masing-masing tugas dan peran subsistem tersebut tidak
dapat saling menggantikan. Apabila terdapat salah satu bagian yang tidak
berfungsi dengan baik, maka manusia tersebut mengalami kondisi abnormal, atau
mengalami kondisi “sakit”.
Konsep
penting dalam teori ini adalah struktur dan fungsi, yang menunjuk pada dua atau
lebih bagian atau komponen yang berbeda dan terpisah tetapi berhubungan satu
sama lain. Struktur sering dianalogikan dengan bagian-bagian anggota badan
manusia, sedangkan fungsi menunjuk bagaimana bagian-bagian ini berhubungan dan
bergerak. Struktur terdiri atas beberapa bagian yang saling berhubungan dan
saling bergantung satu sama lain. Struktur sosial terdiri atas berbagai
komponen dalam masyarakat, seperti kelompok-kelompok, keluarga-keluarga,
masyarakat setempat/lokal, dan sebagainya. Teoritikus yang pemikirannya
termasuk dalam teori ini adalah Durkheim, Parsons, Tonnies, serta Spencer.
Teori konflik.
Teori konflik memiliki pandangan
yang berbeda. Teori konflik menekankan adanya perbedaan pada diri individu
dalam mendukung suatu sistem sosial. Menurut teori ini, masyarakat terdiri atas
individu yang masing-masing memiliki berbagai kebutuhan yang terbatas.
Kemampuan individu untuk mendapatkan kebutuhanpun berbeda-beda. Adanya
perbedaan kemampuan inilah yang kemudian dapat melahirkan proses perubahan
sosial. Sosiolog yang pemikirannya termasuk dalam teori ini adalah Marx dan
Weber.
1xbet - Best Bet in 1xBet - Download or Install for Android
BalasHapus1xbet novcasino is the best betting app in the https://septcasino.com/review/merit-casino/ world created for esports. It is a apr casino one 바카라 사이트 of the safest 1xbet 먹튀 and most trusted names among players. It offers a user friendly interface